1.
ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA
Tekanan
udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu. Persamaan
fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah :

Perhitungan
dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan sama dengan
tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu kolom difakumkan
dan massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g) diketahui maka tekanan pada
pipa terbuka (identik dengan tekanan udara lingkungan) akan diketahui.
![]() |
![]() |
![]() |
(A)
|
(B)
|
(C)
|
Prinsip Bejana Pipa U
|
Prinsip Barometer Air Raksa
|
Bentuk Fisik Barometer Air Raksa
|
1.1.
BAROMETER AIR RAKSA
Membandingkan
perbedaan tinggi air raksa dalam tabung gelas dan di dalam bejana. Barometer
air raksa berfungsi untuk mengukur tekanan udara. Terdiri dari tabung gelas
berisi air raksa, bagian atasnya tertutup dan bagian bawahnya terbuka
dimasukkan ke dalam bejana air raksa.
- Syarat
penempatan :
a.
Ditempatkan pada ruangan yang mempunyai suhu tetap (Homogen)
b.
Tidak boleh kena sinar matahari langsung
c.
Tidak boleh kena angin langsung
d.
Tidak boleh dekat lalu-lintas orang
e.
Tidak boleh dekat meja kerja
f.
Penerangan jangan terlalu besar, maximum 25 watts
- Cara
pemasangan :
a.
Dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat
b.
Tinggi bejana + 1 m dari lantai
c.
Sebaiknya dipasang di lemari kaca
d.
Latar belakang yang putih untuk memudahkan pembacaan
- Cara
membaca :
a.
Baca suhu yang menempel pada Barometer
b.
Naikkan air raksa dalam bejana, sehingga menyinggung jarum taji
c.
Skala Nonius (Vernier) sehingga menyinggung permukaan air raksa
d.
Baca skala Barometer dan skala Nonius
e.
Gunakan koreksi yang telah disediakan
- Cara
membawa (Transport) :
a.
Barometer dibalik pelan-pelan sehingga bejana berada di atas.
b.
Masukkan dalam kotak transport, dengan bejana tetap diatas
c.
Membawanya bejana harus tetap berada diatas
- Koreksi-koreksi
:
- Koreksi
Index
- Koreksi
Lintang
- Koreksi
Tinggi : Untuk membandingkan tempat-tempat tertentu diperlukan
tekanan udara diatas permukaan laut.
- Koreksi
Suhu : Jika pembacaan lebih tinggi dari 0 0C,
maka pembacaan Barometer dikurangi dengan koreksi suhu ini, jika lebih
rendah dari 0 0C koreksi ditambah.
1.2.
BAROMETER ANEROID
Barometer
ini menggunakan prinsip perubahan bentuk tabung/ kapsul logam akibat adanya
perubahan tekanan udara. Sedikitnya ada 2 jenis barometer aneroid, yaitu:
1. Jenis Bourdon :
Terdiri dari sebuah pipa besi/ baja yang melengkung, berbentuk oval. Gaya pegas
pipa ini sama dengan tekanan udara. Perubahan tekanan udara menyebabkan
perubahan bentuk ke-oval-an dari pipa, sehingga jarum penunjuk akan bergerak.
Pergerakan jarum tersebut kemudian dikonversi dalam skala tekanan udara.
2.
Jenis Vidi : Bagian terpenting ialah kapsul/ cell dari besi/baja, isinya
dikosongkan/ hampa udara, permukaan atas dan bawah bergelombang. Kapsul/ cell
ini biasanya terdiri dari 7 atau 8 lapisan. Jika tekanan udara naik, maka
kapsul/ cell ini tertekan dan menarik sebagian dari tuas (lever) ke bawah,
bagian lainnya akan naik menggerakkan jarum penunjuk. Jika tekanan turun, akan
terjadi sebaliknya. Pergerakan kapsul/ cell aneroid ini kemudian dihubungkan
denga pena/ jarum yang akan menunjukan pergeseran/ simpangan. Besarnya
simpangan yang terjadi selanjutnya dikonversi ke dalam skala tekanan udara
(mb).
2.3.
BAROGRAPH
Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang
dapat merekam sendiri hasil pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan
prinsip Barometer Aneroid, dengan menghubungkan beberapa kapsul/ cell aneroid
dengan sebuah pena untuk membuat track pada kerta pias yang diletakkan pada
tabung yang berputar 24 jam per rotasi. Pada pias terdapat garis-garis tegak
menunjukkan waktu dan garis mendatar menunjukkan tekanan udara.Tingkat keakuratan
dari barograph, salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang
digunakan. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka
barograph tersebut terhadap perubahan tekanan udara.
![]() |
||
![]() |
||
Contoh Fisik Barograph Tipe Aneroid
|
Bagian Dasar Barograph
|
2.4.
ALTIMETER

H = 221.15 Tm
log (Po / P)
2.5.
KALIBRATOR BAROMETER/ BAROGRAPH

3.
ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
Suhu
(temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan
suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C).
Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia
menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan
klimatologi memiliki beberapa kriteria diantaranya:
- Suhu
udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
- Suhu
udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35
Km).
- Suhu
tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
- Suhu
permukaan air dan suhu permukaan laut.
Alat ukur
yang umum digunakan oleh BMG untuk mengamati suhu udara akan dijelaskan lebih
rinci pada pokok bahasan selanjutnya.

3.1.
THERMOMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca
untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering). Adapun
thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor)
dibungkus dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/
titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat
berkondensasi.
3.2.
THERMOMETER MAXIMUM

Dari gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa
apabila temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa
terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara.
Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah
air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap
pada tempatnya.
Untuk
pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan
air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu
udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah
dibaca.
3.3.
THERMOMETER MINIMUM
Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk
pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik
beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu
minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah
penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan
menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek
akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring
sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini
juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila
sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).

Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual
dapat dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek
bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
3.4.
THERMOGRAPH
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi
waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian,
kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu
horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak
dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain
dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan
track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika
temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan
sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu.
Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur
atmospher.
![]() |
![]() |
(A)
|
(B)
|
Contoh Thermograph
|
Contoh Thermohygrograph
|
3.5.
THERMOMETER TANAH


Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang
lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 0,
2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus tanam sebuah
tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan
pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air
raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.
3.6.
THERMOMETER APUNG

3.7.
KALIBRATOR THERMOMETER
Alat ini ini berfungsi untuk menguji/ mengkalibrasi
thermometer/ thermograph dengan kendali temperatur elektronik, lampu indikator
dan satu set termometer standard. Temperature test cabinet biasanya
terbuat dari baja tahan-karat dengan kamar uji yang dilengkapi dengan tameng
kaca dibagian depan. Dapat digunakan untuk mengkalibrasi 4 termograph/
thermohygrographs secara bersamaan, atau instrumen serupa. Nilai temperatur
ditentukan melalui papan tombol dan DPC [DIODE PEMANCAR CAHAYA]

4.
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
Alat-alat untuk mengukur Relative Humidity
dinamakan Psychrometer atau Hygrometer. Pada umumnya alat bola
kering dan bola basah dinamakan Psychrometer. Dengan Hygrometer, Relative
Humidity dapat langsung dibaca. Hygrometer ialah alat yang mencatat Relative
Humidity.
4.1
PSYCHROMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer
ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
1. Thermometer Bola
Kering : tabung air raksa dibiarkan kering
sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
2.
Thermometer Bola
Basah : tabung air raksa dibasahi
agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu
yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola
kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat dengan perhitungan:



Hal-hal yang
sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan mempergunakan
Psychrometer ialah :
a.
Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer
b.
Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah
c.
Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
d.
Letak bola kering atau bola basah
e.
Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain
4.2
PSYCHROMETER ASSMANN

4.3
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING)

- Keuntungan
: bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann.
- Kerugian
:
a.
Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi
dan dari badan si pengamat.
b.
Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c.
Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.
4.4
HYGROMETER RAMBUT

Hygrometer
rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph).
5.
ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN

Penakar
hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat
sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
- Sebuah
corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
- Bak
tempat penampungan air hujan.
- Kaki
yang berbentuk tabung silinder.
- Gelas
penakar hujan.
5.2
PENAKAR HUJAN BIASA TANAH
Penakar hujan biasa biasa tanah dimaksudkan untuk
mendapatkan jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah. Pada bagian
tanah reservoir, terdapat tangkai yang digunakan untuk mengangkat penakar hujan
jika akan dilakukan pembacaan. Tepat disekitar corong penakar hujan terdapat lapisan
ijuk yang disusun pada lapisan kayu yang berbentuk lingkaran yang dimaksudkan
untuk mengurangi percikan air hujan. Selain itu terdapat jaringan kawat/ besi
yang berbentuk bujur sangkar dan digunakan sebagai tempat berpijak ketika akan
mengangkat lapisan ijuk dan penakar hujan. Pada kedua tepi/ lapisan ijuk
terdapat dua kaitan/ pegangan untuk memudahkan mengangkatnya.
5.3
PENAKAR HUJAN DENGAN WIND-SHIELD
Pemasangan
Wind-Shield pada penakar hujan dimaksudkan untuk meniadakan angin putar,
sehingga angin yang bertiup melewati corong sedapat mungkin menjadi horizontal.

5.4
PENAKAR HUJAN JENIS HELLMAN

Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan
yang dapat mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong,
kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung
serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat
tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena
dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar
dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan
mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak
lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung
selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada
pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat
dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat
pada pias.
5.5
PENAKAR HUJAN JENIS TIPPING BUCKET



Raingauge test equipment adalah alat yang ini
digunakan untuk menguji/mengkalibrasi peralatan penakar hujan, terutama dari
jenis tipping bucket. Alat ini menggunakan prinsip putaran pompa yang alirannya
diukur dengan presisi flow meter. Air yang mengalir melalui flow meter ini
kemudian dialiri ketipping bucket (sebagai simulasi dari air hujan yang jatuh
ke dalam raingauge yang sedang dikalibrasi). Jumlah air yang tercatat di flow
meter harus sama dengan jumlah air yang keluar dari raingauge (harus seimbang
antara tabung penampungan sebelah kiri dan kanan). Selain itu jumlah tipping
pada raingauge juga harus menunjukan nilai yang sama dengan flow meter
(tergantung tingkat keakurasian raingauge).
6.
ALAT PENGUKUR PENGUAPAN
Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air.
Proses ini dapat terjadi pada setiap permukaan benda pada temperatur diatas 0 0K.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan ialah temperatur benda dan udara,
kecepatan angin, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan tekanan
udara, jenis permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya.
Dalam
meteorologi dikenal dua istilah untuk penguapan yaitu evaporasi dan
evapotranspirasi.
6.1
EVAPORIMETER PANCI TERBUKA
Evaporimeter
panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci,
makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan
menggunakan evaporimeter memerlukan perlengkapan sebagai berikut :
- Panci
Bundar Besar
- Hook
Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara
pembacaannya berlainan.
- Still Well
ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki.
- Thermometer
air dan thermometer maximum/ minimum
- Cup
Counter Anemometer
- Pondasi/
Alas
- Penakar
hujan biasa

Alat
Pengukur Penguapan
6.2
EVAPORIMETER JENIS PICHE

Piche
Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan
sebagai pengukur penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat
mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya
terjadi.
Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin,
iklim dan debu. Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari:
- Pipa
gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm.
Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3
atau persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya
tertutup dan dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
- Piringan
kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
- Penjepit
logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang
melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter
pipa.
6.3
EVAPORASI JENIS KESHNER
Evaporasi
jenis Keshner termasuk alat pengukur penguapan yang mencatat sendiri yang
disebut sebagai Evaporigraph. Alat ini dapat mencatat terus menerus penguapan
yang terjadi pada setiap saat.
6.4
EVAPORIMETER JENIS WILD
Evaporimeter
jenis Wild termasuk alat pengukur penguapan (Evaporasi) yang tidak dapat
mencatat sendiri (Non Recording).
7.
ALAT PENGUKUR RADIASI MATAHARI
Pengukuran
lamanya sinar matahari bersinar dimaksudkan untuk mengetahui intensitas dan
berapa lama/ jam matahari bersinar mulai terbit hingga terbenam. Matahari
dihitung bersinar terang jika sinarnya dapat membakar pias Campble stokes.
Lamanya matahari bersinar dapat dinyatakan dalam presentase atau jam. Untuk
keperluan pemasangan dan pengamatan perlu diketahui hal-hal yang menyangkut
waktu smeu lokal dan waktu rata-rata lokal. True Solar Day yaitu waktu antara
dua gerakan matahari melintasi meridian. Waktu yang didasarkan panjang hari ini
disebut apparent solartime atau waktu semu lokal. Waktu ini dapat ditunjukkan
oleh sunshine recorder. Waktu semu lokal ialah waktu yang ditentukan oleh
gerakan relatif matahari terhadap horizon. Sepanjang tahun lamanya (panjangnya)
True Solar Day berbeda-beda. Untuk memudahkan perhitungan dibayangkan adanya
matahari fiktif yang beredar mengelilingi bumi dengan kecepatan tetap selama
setahun.
7.1
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES

Campbell
Stokes
Lamanya
penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar
matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai
pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan
untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh
posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan
bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari
bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias
terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka
jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari
bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran
matahari.
7.2
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS JORDAN
Alat ini
mencatat sendiri lamanya matahari bersinar dalam sehari yang terdiri dari dua
kotak berbentuk setengah silinder dan tertutup. Di bagian dalam dipasang kertas
yang sangat peka terhadap sinar matahari langsung.
Apabila
seberkas matahari langsung mengenai kertas ini akan meninggalkan bekas yang
gelap. Alat ini diatur sedemikian sehingga satu pias dipakai untuk pagi dan
pias lainnya untuk siang hari.
7.3
PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI
Untuk
mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung
maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Intensitas radiasi matahari ialah jumlah
energi yang jatuh pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu.
Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :
a.
Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke
permukaan bumi.
b.
Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan
pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
c.
Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh
permukaan bumi.
d.
Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang
berupa gelombang panjang.
e.
Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir
uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
f.
Global (total) Radiation (Q)
g.
Net Radiation (R)
Dengan
banyaknya jenis radiasi yang terdapat didalam atmosfer berarti banyak pula
alat-alat yang diperlukan untuk mengukur radiasi langsung (S). Misalnya :
- Pyrheliometer
untuk mengukur radiasi langsung (S)
- Solarimeter
dan Pyranometer untuk radiasi total (Q)
- Pyrgeometer
untuk mengukur radiasi bumi (O)
- Net
Pyrradiometer untuk mengukur radiasi total (R)
Pada
prinsipnya sensor alat pengukur intensitas radiasi matahari dibagi 2 jenis :
- Sensor
yang dibuat dari bimetal yaitu 2 jenis logam yang mempunyai koefisien muai
panjang yang berbeda dan diletakkan satu sama lainnya. Alat yang memakai
sensor jenis ini ialah Actinograph.
- Sensor
yang dibuat dari Thermopile seperti yang terdapat pada Solarimeter,
Pyranometer dll
7.4
AMSTRONG PYRHELIOMETER
Pyrheliometer dipakai untuk mengukur intensitas
radiasi matahari langsung (S). Pyrheliometer terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu
sensor yang menghasilkan gaya gerak listrik dan recorder yang berisi battery,
galvanometer dan amperemeter. Sensor berada didalam sebuah tabung/silinder
logam yang dapat diputar horizontal dan vertikal. Tabung diputar mengikuti
gerakan matahari sehingga sinar selalu jatuh tegak lurus ke permukaan sensor. Pada
bagian ujung/ muka tabung terdapat tutup yang dapat diputar terhadap permukaan
silinder. Penutup ini berfungsi sebagai pelindung sensor terhadap matahari dan
juga sebagai pemutus dan penghubung kontak listrik.
7.5
SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Digunakan untuk mengukur radaiasi matahari total.
Untuk memperoleh data intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter
dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang
mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang
bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk
berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply. Gerakan dan
kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua unsur tersebut.
Dengan demikian recorder ini memerlukan
tenaga listrik yang diperlukan selain untuk keseimbangan juga untuk
menggerakkan pias (Chart) dan jam. Recorder ini sangat peka terutama ketika
sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang
dapat mengganggu keseimbangan.

8.
ALAT PENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGIN
Angin
merupakan pergerakan udara yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan
udara di suatu tempat dengan tempat lain. Dengan adanya pergerakan udara di
atmosfer ini maka terjadilah distribusi partikel-partikel di udara, baik
partikel kering (debu, asap, dsb) maupun partikel basah seperti uap air.
Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang
terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.
Alat-alat
yang paling baik untuk mengukur angin (permukaan) ahíla Wind Vane dan
Anemometer. Alat-alat pengukur kecepatan angin di bagi dalam 3 bagian :
1.
Anemometer Cup dan Vane, alat ini mengukur banyaknya udara yang melalui alat
per satuan waktu.
2.
Pressure Tube Anemometer, alat ini bekerja disebabkan oleh tekanan dari aliran
udara yang melalui pipa-pipanya.
3.
Pressure Plate Anemometer, lembaran logam tertentu, ditempatkan tegak lupus
angin. Lembaran logam ini akan berputar dpada salah satu sisinya sebagai sumbu.
Besar penyimpangan (sudut) menjadi kecepatan angin.
8.1 CUP
COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER

Anemometer
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat
cup counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor,
yaitu: cup – propeller sensor untuk kecepatan angin dan vane/
weather cock sensor untuk arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer
dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki
jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau
sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah
labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah
utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200.
Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting
terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki
ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap
sambaran petir.
Terima Kasihhh banget ya Donny
BalasHapus